Nak, seperti nasehat Luqman pada anaknya, dunia ini layaknya lautan yang dalam, banyak manusia yang karam di dalamnya. Maka cukuplah iman, takwa, dan tawakkal pada Allah yang akan menyelamatkanmu darinya.
Nak, dunia ini fana belaka, sedangkan akhirat sebenar-benar tempat berpulang. Kami tidak sebijak Luqman, tidak semulia Maryam binti Imran, tidak sewibawa Khadijah binti Khuwailid, tidak sehebat pria dan wanita yang nama mereka abadi di atas perkamen sejarah.
Tapi bolehlah doa kami untukmu melambung tinggi setinggi-tingginya, duhai anak kami. Makanya kami beri nama kau IBRAHIM, agar kau senantiasa bertumbuh dan tangguh, seteguh ayah beranak Ibrahim – Ismail yang kecintaannya pada Allah membuat mereka mampu mengorbankan apapun, yang demi menegakkan al-haq berpantang takut pada tirani. Sebaik dan sebijak nabi yang paling banyak doanya kepada Allah, sehingga sedikitpun iman mereka tak luntur karena cobaan dan ujian.
Bolehlah doa kami untukmu melambung tinggi setinggi-tingginya, duhai anak kami. Makanya kuberi nama kau FATIH, agar kau setangguh Muhammad Al fatih, sebaik-baik komandan, yang berpantang menyerah mewujudkan bitsah Rasulullah, pembebas konstatinopel. Yang rela meninggalkan semua kesenangan belaka lalu dengan gagah berani menumpas musuh-musuh Allah. Agar kau senantiasa bertumbuh dan tangguh, laksana Umar Bin Khattab, pemimpin yang adil lagi tegas, namun rasa takutnya pada Allah membuatnya mudah berurai air mata. Penakluk sehebat Khalid bin Walid, komandan hebat yang atas izin Allah satu kalipun tak pernah kalah di medan perang, namun posisi dan jabatan tak merubah sedikitpun perjuangannya membela agama Allah.
Bolehlah doa kami untukmu melambung tinggi setinggi-tingginya, Fatih-ku. Karena kami ingin kau bertumbuh menjadi orang besar, yang besar hatinya menerima apapun nikmat dan ujian, yang lapang jiwanya, yang senantiasa bersabar dan bersyukur dalam kehidupan.
Anak kami sayang, bolehlah doa kami untukmu melambung tinggi setinggi-tingginya, maka kami beri kau nama Altair, agar siapapun yang memanggilmu akan mengingatkan mereka pada Tuhan kita Yang Maha Tinggi. Kuberi kau nama Altair, karena bintang, langit dan segala isinya selalu mampu membuat kami jatuh cinta pada-Nya, karena kami ingin siapapun yang memandangmu akan menemukan ketenangan, agar kau bisa memberi manfaat dan inspirasi pada siapa saja. Serta agar kau selalu merendahkan hatimu serendah-rendahnya.
Duhai anak kami! Bolehlah doa kami untukmu melambung tinggi setinggi-tingginya, maka kami beri kau nama Altair, agar kelak akhlakmu tinggi melangit seperti elang terbang, meneladani junjungan kita, Muhammad bin Abdullah, yang demi Allah, tak ada lagi manusia yang lebih baik darinya.
Kami tidak bijak, namun bolehlah kami berikan dengan bangga hadiah pertama kami padamu, ya anak kami. Doa kami yang melambung tinggi setinggi-tingginya, yang kami titipkan pada namamu, Ibrahim Fatih Altair. Semoga Allah kabulkan doa-doa kami. Aamiin.
Hadiah dari Ibrahim Fatih : Spesial untuk mu
Aamiin… Allahumma aamiin….
Allah senantiasa makin melimpahkan keberkahan rizki, kebaikan, kesehatan yang sempurna, kemuliaan, kebahagiaan dan perlindungan bagi keluarga tercintaa…
Aamiin
Subhanallah, semoga semua do’anya dikabulkan Allah.
Terharu T.T
Baarakallaahu Laka fil Mawhuubi Laka wa Syakartal Waahib, wa Balagha Asyuddahu, wa Ruziqta Birrohu
“Semoga Allah memberkahi untukmu anak yang diberikan kepadamu. Semoga engkau pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta engkau dikaruniai kebaikannya.”
Subhanallah,petuah anak yg penuh hikmah