Tanda Si Kecil Kena Flu Singapur: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Belakangan ini, kasus flu Singapur di Indonesia semakin meningkat. Banyak anak-anak yang terjangkit virus ini hingga memenuhi ruang rawat inap rumah sakit. Namun, apa sebenarnya flu Singapur itu? Bagaimana tanda-tandanya, dan bagaimana cara mencegahnya? Mari kita bahas bersama Dr. Reisa Broto Asmoro.

Apa Itu Flu Singapur?

Flu Singapur, atau dalam istilah medis dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand, Foot, and Mouth Disease – HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan lesi-lesi seperti sariawan pada kulit. Meski namanya mengesankan penyakit ini berasal dari Singapura, kenyataannya HFMD sudah lama ada dan sering menyerang anak-anak berusia 1 hingga 10 tahun. Penyebab utama HFMD adalah Coxsackievirus A dan Enterovirus 71.

Gejala Flu Singapur

Gejala awal flu Singapur mirip dengan influenza, seperti demam dan sakit tenggorokan, tetapi ada tanda-tanda khusus yang membedakannya. Setelah 3-6 hari terinfeksi, biasanya muncul sariawan, ruam, dan lepuhan pada tangan, kaki, dan mulut. Gejala lainnya termasuk:

  • Demam tinggi (>38°C)
  • Sakit tenggorokan
  • Nafsu makan menurun
  • Batuk dan pilek
  • Lesi atau lepuhan yang berisi cairan di rongga mulut, telapak tangan, dan kaki

Dampak Flu Singapur

Meskipun HFMD biasanya sembuh dalam 7-10 hari, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Dehidrasi adalah risiko utama karena anak seringkali enggan makan atau minum akibat nyeri. Dalam kasus yang jarang, bisa terjadi komplikasi serius seperti meningitis, encephalitis (radang otak), atau miokarditis (radang jantung).

Pengobatan dan Penanganan

Pengobatan HFMD bersifat simptomatik, yaitu meredakan gejala. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  1. Konsultasi Medis: Segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis pasti.
  2. Penurun Panas: Berikan obat penurun panas jika anak demam.
  3. Antiinflamasi: Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan.
  4. Terapi Suportif: Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  5. Salep Kulit: Gunakan salep untuk mengatasi lepuhan pada kulit.
  6. Makanan Lunak: Berikan makanan yang tidak mengiritasi mulut, seperti yang tidak pedas, asam, atau panas.

Pencegahan Flu Singapur

Mencegah HFMD lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  • Kebersihan Tangan: Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah bermain di luar atau menggunakan fasilitas umum.
  • Hindari Kontak dengan Penderita: Jangan berbagi alat makan atau minum dengan orang yang terinfeksi.
  • Gunakan Masker: Jika anak pilek atau batuk, gunakan masker untuk mencegah penularan.
  • Disinfeksi Permukaan: Rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh.
  • Pola Makan dan Istirahat yang Cukup: Pastikan anak mendapatkan gizi seimbang dan cukup istirahat untuk menjaga daya tahan tubuhnya.

Kesimpulan

Flu Singapur adalah penyakit yang sangat menular namun bisa dicegah dengan kebersihan yang baik dan perhatian ekstra terhadap lingkungan sekitar anak. Meskipun dapat sembuh sendiri, penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius. Tetap waspada dan segera konsultasikan dengan dokter jika si kecil menunjukkan tanda-tanda flu Singapur.

Tinggalkan komentar