Sebelum Ibrahim lahir, saya dan suami sepakat untuk meminimalkan penggunaan gadget bagi Ibrahim. Salah satu upaya untuk mengalihkan perhatian Ibrahim dari gadget adalah mengenalkan dan membacakan buku. Berkomunikasi dengan anak, salah satunya dengan membaca buku dapat mengoptimalkan perkembangan otak anak. Aktivitas membaca juga meningkatkan bonding antara saya, Ibrahim dan baba-nya. Selain itu, kami berniat menanamkan kebiasaan membaca pada Ibrahim. Tentu saja diimbangi dengan memberikan teladan bagi Ibrahim. Insya Allah.
Lalu, bagaimana cara memilih buku bagi bayi?
Berikut beberapa buku yang saya perkenalkan pada Ibrahim.
Pada usia newborn (0-3 bulan), saya menggunakan buku high contrast. Pada usia ini penglihatan bayi terbatas pada warna hitam dan putih. Sebelum saya kenalkan buku, Ibrahim saya perkenalkan dulu dengan pola-pola high contrast yang saya buat sendiri untuk menstimulasi penglihatannya. Pada usia 2 bulan ketika penglihatannya sudah lebih jelas dan sudah lebih fokus, saya mengenalkan buku. Buku high contrast Rabbit Hole karya Devi Raisa. Aku, Hmmm, dan Sayang adalah buku pertama Ibrahim. Buku Sayang mengenalkan tentang keluarga, Aku tentang panca indera dan Hmmm mengenalkan emosi. Semua ibu-ibu pasti tahu deh buku ini. Bukunya kecil, sehingga praktis untuk dibawa ke mana saja serta aman untuk bayi karena tepinya yang melengkung atau rounded. Bukunya juga tebal, sehingga tidak mudah sobek maupun rusak. Ada gantungan agar bisa diletakkan di stroller juga. Gambarnya sederhana dan jelas, jadi sesuai dengan perkembangan otak bayi yang baru bisa menangkap hal sederhana. Buku high contrast lain yang bisa dijadikan pilihan adalah Oh! Si burung Hantu karya cleferikdoodle atau buku Aku karya Amalia Kartika.
Memasuki usia 3 bulan, fokus penglihatan Ibrahim meningkat dan celotehan semakin banyak. Ibrahim saya kenalkan dengan boardbook yang berwarna-warni dan softbook (buku yang terbuat dari kain). Pilih boardbook dengan gambar yang menarik dan tulisan sederhana. Pilih juga yang ukurannya tidak terlalu besar, sehingga memungkinkan bayi memegang sendiri bukunya. Kenapa boardbook? Kalau yang tipis tentu mudah sobek ya, ibu-ibu. Boardbook relatif lebih awet, aman dari remasan, sobekan, lemparan dan gigitan bayi. Alhamdulillah, sudah 6 bulan masih awet. Selain itu, anak juga bisa belajar membuka buku dan bolak-balik halaman dengan lebih mudah. Pastikan tepi bukunya melengkung agar tidak melukai bayi.
Soft book atau buku bantal yang bisa menjadi pilihan adalah Hoaam milik Rabbit Hole. Dari buku ini, anak belajar siang dan malam serta rutinitas. Bangun tidur, dia mandi, makan kemudian bermain hingga tidur kembali di malam hari. Saat membeli buku bantal, pastikan bahannya aman untuk bayi. Tintanya tidak luntur dan bisa dicuci.
Buku bertekstur
Setelah berusia 6 bulan, Ibrahim saya kenalkan dengan buku yang bertekstur. Buku ini ampuh membuat Ammar sibuk beberapa menit (baca : detik, wkwk). Ada satu buku yang menjadi favorit Ibrahim. Saya mendapatkannya ketika pameran imbex bulan November lalu. Judulnya my best-ever abc alphabet book. Bukunya bagus, inovatif dan lengkap. Banyak hal yang bisa di-explore dari buku ini. ada fitur touch and feel (belajar tekstur), flip-flap (buka-tutup), slide (geser), dan see-through holes (melihat dari sebuah lubang). Awalnya Ibrahim belum paham fitur yang ada di bukunya, kami contohkan dulu cara geser – buka-tutup. Lama-lama dia mengikuti dan jadilah buku favorit. Masya Allah.
Hijaiyah Animal Series, buku yang bikin saya amazed pakai banget. Bukunya kaya akan konten. Anak bisa belajar mengenal huruf hijaiyah, binatang dalam tiga bahasa Inggris, Arab, Indonesia) dan belajar berhitung. Dilengkapi dengan cerita sederhana, sehingga bisa menambah kosakata anak. Orang tua juga bisa membacakan nyaring dan melakukan aktivitas seru dengan buku ini.
Buku Bizzy Bear, Off We Go! Buku ini mengenalkan transportasi darat, laut, udara yang dikemas dengan cara menarik. Di dalamnya, terdapat fitur dorong-tarik-putar-geser yang dapat membantu melatih kemampuan motorik. Seru!
Jadi, ketika memilih buku ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan :
-
Bahan yang aman untuk bayi dan tidak mudah rusak.
-
Gambar dan tulisan yang sederhana.
-
Gambarnya menarik dan warnanya kontras.
-
Ringan dan mudah dibawa.
-
Tidak terlalu besar atau sesuai ukuran bayi.
-
Tidak tebal atau halamannya sedikit, sesuai dengan fokus bayi yang masih pendek.
-
Buku yang dapat menstimulasi motorik anak.
Tapi, apapun bukunya yang paling penting adalah KEHADIRAN ORANG TUANYA. Orang tua yang membersamai anaknya. Semoga kebiasaan baik yang kami tanamkan, bisa menjadi bekal untuk Ibrahim kelak. Aamiin.