Renjana

Ada getir dibalik senyum ku sore itu.
Saat nyata tak selamanya sesuai dengan apa yang dilogika.
 
Ingin ku menyerah, tapi bahasa rindu masih saja menggebu.
Ingin ku pergi, tapi pusaran itu tetap kembali pada kepada mu.
 
Bisa apa aku tanpa mu.
Begitu lah kata hati yang sayup sayup dibisiki olehnya nafsu.
Malu?
Entah kemana ku tinggal kan malu itu.
Menghamba pada mu tuan.
Jelas adalah sebuah kesalahan fatal.
 
Menjadikan kau raja dan aku tahanan.
Menggadaikan kehidupan untuk sebuah ketidak pastian.
Tuan, lihat lah kemari.
Pandangi diri ini.
Pantaskah aku seperti ini.
Menjadi budak perindu untuk hati mu yang tak tentu.
 
#Writober
#RBMIpJakarta
#ibuprofesionaljakarta

Tinggalkan komentar