Ketika membahas kebebasan finansial, kisah yang familiar yaitu kisah ember dan pipa yang pada intinya menimba air dengan ember dapat kita lakukan sejak usia muda tanpa harus menunggu waktu lama untuk mendapatkan air, namun ember hanya mampu menampung dengan kapasitas yang terbatas dan waktu serta tenaga kita terkuras setiap hari tanpa membangun visi masa depan.
Sedangkan pipa dapat mengalirkan banyak air di waktu kapanpun yang kita mau, akan tetapi kita harus membangunnya dalam waktu yg cukup lama bahkan cenderung seperti tidak ada hasilnya di awal masa pembangunan.
Perempuan memiliki peranan besar dalam perekonomian negeri, dan untuk sampai kesana kita dapat memulainya dari diri sendiri yang peduli terhadap finansial.
Karena tak dpt dipungkiri uang merupakan alat kehidupan yg sangat bernilai.
Sebelum sampai di tahap financial freedom, ada beberapa tahapan yang dpt dilalui (kecuali yang sudah merasakan finansial freedom karena warisan atau turunan)
1. Financial mess
Kondisi dimana keadaan tertekan, pengeluaran lebih besar dari pendapatan yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan kondisi keuangan berada dibawah garis kecukupan.
2. Financial security
Tahap upaya menghemat pengeluaran yang seminimal mungkin meskipun pendapatan yang kita hasilkan sudah cukup maksimum. Biasanya kondisi ini akan kita alami kita kita sadar akan kebutuhan jangka panjang, salah satu cara untuk mencapainya yaitu dengan menabung.
3. Financial Flexibility
Pada tahap ini kita dapat mengalokasikan keuangan yang kita miliki untuk hal-hal yang berguna bahkan dapat dibilang ini adalah tahapan untuk memutar kembali besaran uang yang kita miliki dengan cara investasi.
4. Financial freedom
Tahapan ini adalah tahapan tertinggi dalam pengelolaan keuangan, hal yang sangat diikhtiarkan jiwa-jiwa ekonom agar sampai pada kebebasan finansial. Artinya, financial freedom adalah kondisi dimana kita tidak lagi menggantungkan diri pada pekerjaan sehari-hari yang banyak menyita waktu. Namun bukan berarti tidak bekerja, melainkan bekerja dan berkarya. Bukan lagi uang yang dikejar, melainkan membangun visi masa depan.
Kenapa harus berkebebasan finansial?
1. Data statistik menunjukkan hutang negeri ini semakin meningkat, pertumbuhan penduduk semakin membludak dan tingkat usia yang membutuhkan pekerjaan semakin menjamur.
Maka sudah saatnya kita mendobrak perekonomian negeri bukan dengan cara mengandalkan diri kepada negeri melainkan berupaya menjadi diri yang terus membangun negeri. Salah satu caranya melalui kemandirian ekonomi, sering kita sebut berdikari (berdiri dibawah kaki sendiri)
2. Waktu kita amat berharga
Ketika kita terikat dalam pekerjaan yang mengharuskan diri kita menghabiskan waktu hanya untuk bekerja, bahkan hampir setiap hari pergi pagi pulang malam hanya untuk memperkaya diri. Waktu bekerja yang tidak fleksibel bahkan cenderung terkekang.
Meskipun penghasilan sangat maksimum namun tak waktu untuk mengurus diri, keluarga, masyarakat atau negara, hal itu belum dikatakan bebas secara finansial.
3. Berbagi dan bermanfaat
Dengan financial freedom kita banyak kesempatan untuk bermasyarakat, membangun peradaban.