Perempuan dan Dakwah

Suatu ketika Muhammad Rasulullah mengatakan bahwa “Wanita adalah tiang Negara !”. Hancur atau majunya suatu Negara tergantung bagaimana kondisi perempuan yang ada di dalamnya. Seorang penyair bahkan mengatakan bahwa seorang ibu ibarat sekolah, apabila kamu siapkan dengan baik. Berarti kamu menyiapkan satu bangsa yang harum namanya. Begitu juga, orang-orang bijak banyak yang mengaitkan keberhasilan para tokoh dan pemimpin dengan peran dan bantuan kaum wanita lewat ungkapan “Dibalik keberhasilan setiap pembesar, ada wanita!”

Tidak dapat dipungkiri bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya yang akan meneruskan tongkat estafet peradaban ini. Tidak heran jika muncul ungkapan, dibalik kelembutan seorang wanita ia bisa mengayunkan buaian di tangan kanan dan mengguncang dunia dengan tangan kirinya. Namun, kesadaran akan hal tersebut belum dimiliki oleh para perempuan secara umum dan para muslimah pada khususnya. Untuk itu, da’wah muslimah sebagai bagian dari da’wah semesta memiliki arti penting mengembalikan pemahaman yang benar tentang peran wanita yang sesuai fitrah dan posisinya dalam Islam.

Proses perubahan tak akan terjadi seketika tapi dibutuhkan studi yang mapan, terencana, sistematis, terorganisir secara rapi yang direalisasikan melalui gerakan dakwah yang solid. Karena itu, da’wah muslimah juga harus ditata, dikelola dan diorganisir secara baik dan teratur dengan kepemimpinan yang kokoh dan manajemen yang baik, yang tertuang dalam suatu wadah pergerakan. Lalu, bagaimana peran perempuan dalam dakwah kampus dan bagaimana strategi dakwah muslimah di zaman yang serba modern seperti sekarang ini? Yuk kita cek sama-sama.

Abad modern merupakan abad yang menyaratkan sikap terbuka pada perubahan bagi setiap individu yang hidup dizamannya, tidak terkecuali masyarakat muslim. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menggelobal dan tanpa ada batas wilayah serta budaya, masyarakat muslim tidak lagi berhenti pada wacana modernitas itu perlu atau tidak, tetapi memikirkan cara mengisi kemajuan zaman dengan perubahan-perubahan yang konstruktif sesuai dengan identitas diri, identitas bangsa, dan kebutuhan masyarakat muslim.

Nampaknya hal ini juga harus disosialilsasikan kepada generasi muda agar mereka tidak menjadi korban terjadinya modernisasi yang telah menjadi suatu keniscayaan bagi semua bangsa dan negara. Modernisasi menyebabkan terhapusnya sekat-sekat antara Negara yang satu dengan yang lain, seemua informasi menjadi milik bersama, nilai budaya akan begitu mudah masuk dalam Negara kita, dan semua informasi tidak selamanya positif untuk mengantisipasi hal negatif setiap eleman massyarakat bertenggaung jawab atas moral anak bangsa.

Sebelum kita masuk kedalam diskusi dakwah muslimah, mari kita bersama-sama untuk saling memahami arti dakwah tu sendiri. Dakwah merupakan kegiatan yang bersifat seruan dan ajakan untuk beriman dan taat kepada Allah, sesuai koridor akidah, syariat, dan akhlak islam. Dakwah juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup diri sendiri dan masyarakat, baik dalam aspek jasmani maupun ruhani, serta dunia dan akhirat (MUI, 2017). Nah, itu tuh definisi dakwah versi MUI. Nah apa definisi dakwah versi kamu?

Berbicara mengenai dakwah perempuan tentunya teman-teman sering mendengarnya bukan? Atau bahkan asing? Nah, ternyata dakwah perempuan merupakan dakwah yang sama pentingnya dngan dakwah secara umum. Seperti halnya dakwah kepada laki-laki, dakwah perempuan merupakan suatu hal yang sentral. Lalu, bagaimana strategi perempuan dalam dakwah kampus agar diperoleh hasil kader-kader perempuan yang mampu untuk meneruskan estafet dakwah? Yuk kita simak bareng-bareng.

1. Dakwah asyik dan kekinian

Pernah gak sih kamu merasa bahwa dakwahmu gitu-gitu aja? Apalagi dakwahmu terhadap muslimah? Pernah gak? Jawabannya pasti pernah.

Nah, ini nih yang menjadi problem aktivis dakwah kampus masa kini. Mayoritas mereka hanya melanjutkan program atau aktivitas-aktivitas dakwah sebelumnya. Ini nih yang menjadi pertanyaan besar dan menjadi tantangan bagi setiap aktivis dakwah kampus masa kini. Mereka tidak mau berubah dan nikut aja apa yang telah dilakuin sama senior. Gak mau buat gebrakan baru, yaa jadinya dakwahnya yaa gitu-gitu aja. Lalu bagaimana agar kita mampu untuk berubah dan bergerak?

Move on. Yups, Dakwah muslimah perlu kreatif n asik cuy. Maka dari itu kamu perlu move on. Biar dakwah muslimah yang kita gelorkan bisa tersampaikan ke mereka. Ini nih yang menjadi PR besar bagi kita semua. Lalu bagaimana caranya agar dakwah kta jadi asyik dan kreatif? Pertama, bisa menggunakan media sosial tuh. Pergunakan media sosial sebaik dan sebijak mungkin.

Kalau kata ustadz Abdul Shomad, media sosial itu ibarat pedang, dia bisa membunuh kita apabila tidak digunakan semestinya. Pun juga akan menjadi manfaat apabila kita pergunakann sebijak mungkin. Maka dakwah muslimah saat ini juga harus menyentuh ke mereka. Perlu konten-konten yang asyik dan renyah biar mereka nikmat untuk membaca setiap tegukan kalimat yang sudah kita suguhkan. Bisa leat gambar, ataupun video. Buat kalimat dan video ajakan. Misalkan ajakan untuk berhijab, tunjukkan bahwa agama islam itu asyik dan menarik. Jangan disuguhkan dengan hal-hal yang berbau neraka atau semacamnya yang membuat mereka semakin takut. Mereka baru berhijrah sis.

2. Dakwah muslimah melalui bidang keilmuan

Ini nih yang biasanya sering dilakuin sama muslimah jaman now yang kurang tepat dalam mentreatment muslimah-muslimah yang sedang berhijrah. Baiknya memang muslimah yang baru berhijrah diberikan ilmu dan pemhaman melalui kelompok-kelompok kecil berupa mentoring. Hal tersebut dapat dilakukan agar adanya penjagaan secara ruhiyah dan semangat dalam berilmu islam. Maka kemudian setelah itu dan bisa juga secara bersamaan diberikan pemahaman melalui kajian-kajian keilmuan yang kontennya asyik dan tidak memberatkan.

Tinggalkan komentar