Mendatangkan Kesempatan

“Menjadi biasa atau memilih berbeda”. Sedikit banyak tulisan itu mulai menarik pada pembaca. Terlahir sebagai pemenang di antara banyaknya saingan seharusnya membuat jiwa terpanggil untuk menjadi karakter pemenang dan bukan menjadi pecundang.

Kebingungan pada tahap pertama saat usia berangsur tak lagi muda, menjadi alasan untuk mulai mencari tau “mau menjadi apa?”. Apakah cukup dengan gelar yang biasa, sampai akhirnya meninggal lalu terbuang dari cetakan dunia.
Alamiah menjadi manusia adalah banyak keinginan namun jarang terealisasikan. Kenapa? Karena rendahnya keinginan untuk bisa mewujudkan.

Saya percaya, karena disanalah pijakan saya berjalan. Kebingungan saat tidak tahu harus menjadi seperti apa. Dengan keinginan awal yang ingin berbeda dari kebanyakan manusia. Namun pada aslinya? Saya tak lebih sama bahkan mengecewakan pada mulanya.

Disinilah tilas balik sebuah langkah, saat arah buram tak bercahaya. Allah sisipkan berkah yang luar biasa, saat jalan ini menemukan secercah cahaya.

Saat tulisan ini saya tulis, awal langkah baru saja dimulai. Terlihat jauh dan masih jauh pada tujuan adalah benar.  Namun yang saya pelajari semakin sering orang tidak bergerak, maka itu adalah kematian yang datang secara perlahan. Makanya tak ingin ku siasiakan kesempatan, selagi masih dua puluhan, ku ingin lantangkan bahwa kesempatan itu masih bisa didatangkan.

Tinggalkan komentar