Karena alasan kerapian, cadar dan celana cingkrang dilarang! Atau mungkin juga jenggot dan seterusnya.
Cadar memang menutupi. Apakah menutupi bukan kerapian? Entahlah. Tapi ada kalanya orang menutupi sesuatu itu justru karena ingin terlihat rapi.
Apakah terbuka itu pasti rapi? Tidak juga. Ada kalanya sesuatu yang terbuka itu justru menandakan kejorokan. Makanya orang perlu bungkus, agar tak terlihat jorok.
Karena polusi udara yang jelek di mana-mana saat ini, mestinya cadar menjadi keharusan, agar terhindar dari penyakit. Baik perempuan maupun laki-laki. Terutama, bila keluar rumah. Bukannya malah dilarang!
Celana cingkrang memang agak pendek dari celana biasa. Apakah karena agak pendek, ia jadi terlihat tak rapi? Justru model terbaru celana saat ini, kecingkrang-cingkrangan.
Makanya, tak ada soal dengan kerapian. Celana biasa bisa juga terlihat tak rapi daripada celana cingkrang. Saat hujan, becek, celana cingkrang akan terlihat lebih rapi karena percikan air lebih mudah diatasi.
Termasuk juga, soal jenggot, kumis, dan lain-lain. Rapi tak rapi, kadang soal selera juga. Soal pengetahuan juga. Mindset yang memang dari sononya tak rapi, apa pun akan terlihat tak rapi, olehnya.
Perbaiki otakmu, agar pengertian kerapian pun bisa lebih luas. Termasuk pemakai cadar, celana cingkrang, dan seterusnya.
Intinya, keluasan otak perlu. Kesempitan otak hanya akan membuat hal-hal yang sebetulnya tak penting, menjadi seolah-olah penting. Soal kerapian ini, contohnya.