Ayo coba disini siapa yang suka dengan fashion atau hobi nge-ootd? Sahabat sebagai perempuan tentunya sangat peduli dengan mix and match baju sehari-hari kan? Mulai dari milih kerudung yang cocok dengan atasan, sampai matching-in juga dengan bawahan, sepatu, dan bahkan tas kita.
Berbicara tentang fashion dan baju, ternyata kebutuhan kita terhadap pakaian itu ada teorinya juga loh! Menurut Teori Maslow, pakaian itu ternyata memang merupakan kebutuhan paling dasar seorang manusia. Kata beliau juga, jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tingkat kebutuhan selanjutnya pun juga akan ikut sulit terpenuhi.
Trus fungsi pakaian itu sendiri sebenarnya buat apasih? Tentunya udah jelas, fungsi dasar dari pakaian adalah untuk menutupi tubuh kita sekaligus sebagai pelindung.
Nah, kalau itu kita bahas secara umum, sekarang kita bakal lihat pakaian dalam kacamata Islam itu sebenarnya seperti apasih?
Yuk intip ayat menutup aurat ini dulu:
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”
(Al A’raf : 26)
Jadi, dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa pakaian itu ada untuk menutup aurat manusia sekaligus juga sebagai perhiasan. Oiya, yang perlu di highlight dalam ayat ini juga bahwa dalam berpakaian pun kita tetap harus dilandasi oleh dasar taqwa kepada Allah SWT.
Nah, kita kadang-kadang suka lupa nih, kalau kata Allah, pakaian itu ada untuk menutup aurat manusia. Bukan hanya untuk berhias aja.
Pengertian Aurat
Aurat itu sendiri adalah bagian dari tubuh manusia yang wajib ditutupi dari pandangan orang lain yang bukan mahramnya. Adapun untuk perempuan, auratnya ialah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
Atau lebih lengkapnya:
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain jilbabnya ke dadanya.” (An Nur : 31)
Menurut Az-Zamakhsyari, yang disebut dengan ‘yang biasa tampak’ itu misalnya cincin, celak dan inai. Semua itu tidak apa-apa ditampakkan di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya. Eits, tapi jangan sengaja ditampak-tampakkan biar dipuji mereka loh ya.
Kenapa ya Islam menetapkan syariat sampai segitunya, sampai yang sesimpel pakaian aja ada aturannya juga?
Jawabannya adalah karena Islam sejatinya sangat menghargai dan memberikan kemuliaan terhadap kaum perempuan, sehingga tidak sembarang makhluk bisa memandang kecantikannya secara bebas. Sungguh Allah sangat romantis kan, Cantik?
Selain itu, untuk menutupi aurat secara sempurna, pakaian yang digunakan oleh perempuan juga harus longgar dan tidak sempit, serta dari bahan yang kuat tertutup dan tidak transparan. Kenapa begitu? Karena pakaian yang sempit dan ketat akan membentuk tubuh ketika digunakan sehingga tidak mendapat esensi dari menutup tubuh itu sendiri. Begitu pula dengan bahan yang tipis dan transparan.
Lalu bagaimana dengan model, warna dan corak dari pakaian? Apakah diatur juga dalam Islam?
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim)
Allah mencintai keindahan, Cantik. Maka, penggunaan model, warna dan corak pada pakaian dibebaskan sesuai dengan kultur negara dan daerah masing-masing. Asal selalu usahakan agar tetap sesuai dengan konteks keadaan sekitarnya ya, seperti penggunaan warna gelap ketika berkabung atau warna cerah ketika momen pernikahan.
Yuk, kita mulai sempurnakan cara berpakaian kita, kawan!
Sangat bermanfaat ?